Saturday 6 October 2012

Psikiatri, my first my everything


Assalamualaikum.ketemu lagi di postingan yang masih seputar dunia coass.Kali ini saya akan cerita tentang bagian psikiatri atau kedoteran Jiwa. Ini adalah bagian yang pertama saya lakoni sebagai Coass di RSSA. Bagaimana saya bisa dapat di bagian psikiatri? Karena undian yang diadakan sebelum masuk siklus coass. Di saat undian ini, juga diundi pasangan soulmate, atau 2 orang yang akan terus bersama sebagai satu tim di setiap bagian siklus Coass. Kebetulan saya dapet kelompok bareng sahabat saya, sebut saja namanya si Boy, dan cerita tentang teman-teman ini akan dibahas di lain waktu.hhehe
Kambali lagi ke cerita tentang bagian psikiatri, disini jelas menangani pasien-pasien dengan gangguan jiwa, kalau bukan gangguan jiwa masuknya bukan disini. Di Psikiatri kami menjalani siklus ini selama 4 minggu dengan satu kelompok yang berisikan 20 orang. Dari 20 orang ini ada bermacam-macam karakteristik dan asal muasal yang beragam. Ada yang dari Malaysia juga lho, ada 3 orang yang dari Malaysia, kaerna FKUB membuka kelas untuk mahasiswa luar negeri seperti Malaysia.
Di hari pertama kami kumpul semua, dan kenalan satu sama lain. Terus dibentuklah struktur organisasi kelompok ini. Dengan Ketua Mas Har dari angkatan 2007 dan wakilnya mas Jefangkatan 2007 (hampir mirip  nama sebenarnya). Hari pertama sudah ada pretest dan pre test diawasi oleh salah satu dokter supervisor psikiatri yang terkenal “tegas”,”disiplin”,dan “keras” (maknai sendiri ya..hehee), sebut saja belau dokter W. Dokter W ini adalah dokter senior di Psikiatri dan merupakan salah satu dari 4 dokter psikiatri yang masih aktif mengajar mahasiswa sampai sekarang. Beliau berumur sekitar 60an tahun dengan baju warna cerah dan slealu menggunakan celana kain motif bunga-bunga/atau warna cerah, plus jilbab kecil yang menutupi kepalanya. Dulu beliau ini pernah ngajar di kelas waktu saya pre-klinik dan memang kesan “kejam” itu yang paling terasa sampai sekarang. Dulu beliau hanya ngahar satu hari, namun sekarang selama 4 minggu kita harus berhadapan dengan beliau..Oh God Why….
Bagitu beliau masuk kelas di hari pertama, suasa tegang langsung menyelimuti kelas yang tadinya ramai dan santai. “Saya tidak ingin ada tas di ruangan ini, arena ini adalah ruangan ilmiah. Bawa masuk hanya barang-barang kebutuhan seorang dokter!!” sontak anak-anak sekelas langsung keluar dan memasukkan tas di loker yang luar yang ternyata memang disediakan untuk mahasiswa (kita sebelumnya gak tahu ada loker itu), dan dengan pikiran yang bingung….”apa ya barang kebutuhan dokter??” “Wes bawa pulpen sama buku tulis ae rek, kata salah seorang teman”. “ Stetoskop? Tensi? Apa perlu juga?”. “udah gak usah dehhh kita gak lagi mau periksa pasien kan?” kata teman yang lain. Khirnya kita sepakat masuk dengan membawa buku dan alat tulis. Bagitu semua masuk, kertas pretest dibagikan dan kami langsung mengerjakan pretest level 99 dengan ilmu level 1..eh level 1 aja belum nyampe..huaaaa!! Yasudahlah kerjakan saja apa adanya daripada dimarahi lagi.
Setelah selesai, dan kertas ujian dikumpulkan, belia mulai angkat bicara lagi. “kalian semua berdiri!”.Kami berdiri dengan perasaan was-was apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa ada yang membuat beliau marah? Apakah tadi ada yang contekan pas mengerjakan pretest?apa ada yang kentut waktu pretest?waaah berkecamuk deh perasaan waktu itu. “Berapa persen kalian bisa mengerjakan soal tadi?! Jawab satu-persatu!!” kata beliau dengan suara yang lantang. “30% dok”. “40%”.”30 %dokter”..dan satu oersatu anak menjawab dan kesimpulannya rata-rata bisa menjawa 30% saja. “heh, 30% saja?!! Kalian sudah yakin masuk sini dengan bekal ilmu 30%??!!!! Kamu pikir pasien-pasienku itu apa hheehh??! Berani kamu pegang pasien saya dengan ilmu yang segitu? Bisa mati pasienku kalu gitu caranya!. Beliau diam sejenak kemudian lanjut berkata “kalian ni kok bisa ya jadi sarjana kedokteran?!! Ini gimana lulusnya ya? Ckckkcck.. Dalam hati saya berkata “Ya lulus karena sudah menyelesaikan ujian dok, tapi soal pretest tadi memang kita gak tahu dan belum tahu harus belajar yang manaaaa??? Jelas saja kami gak bisaaa”.Tapi itu semua hanya dalam hati, kalau saya bilang seperti itu ke beliau secara terang-terangan, siap-siap saja teman-teman besok datang ke rumah saya dan bacain Yasin.ffufufufuuuuuuuu
“Pokoknya kalian harus bisa pretest ini nilainya 70 keatas, kalau ndak, jangan berani-berani pegang pasien disini!! Ingat, You are my guest, and I am Host here..I make rule and you must obey. Understand? Assalamualaikum” Kata beliau kemudian keluar kelas. Suasana sontak menjadi hening dan kita mulai merenung. Yaah itulah Siklus coass pertamaku, hari pertama langsung menghadapi pressing seperti ini..Hari-hari seperti ini akan terus berlanjut hingga 4 minggu. Ya Allah berikan kami kekuataaann dan kelancaraaannn ..
…………………..aamiiinn

0 komentar:

Post a Comment

jangan sungkan-sungkan komentar disini ya, kita sama-sama belajar dan menimba ilmu serta pengalaman

 
;