Assalamualaikum.ketemu lagi di
postingan yang masih seputar dunia coass.Kali ini saya akan cerita tentang
bagian psikiatri atau kedoteran Jiwa. Ini adalah bagian yang pertama saya
lakoni sebagai Coass di RSSA. Bagaimana saya bisa dapat di bagian psikiatri? Karena
undian yang diadakan sebelum masuk siklus coass. Di saat undian ini, juga
diundi pasangan soulmate, atau 2 orang yang akan terus bersama sebagai satu tim
di setiap bagian siklus Coass. Kebetulan saya dapet kelompok bareng sahabat
saya, sebut saja namanya si Boy, dan cerita tentang teman-teman ini akan dibahas di lain waktu.hhehe
Kambali lagi ke cerita tentang bagian
psikiatri, disini jelas menangani pasien-pasien dengan gangguan jiwa, kalau
bukan gangguan jiwa masuknya bukan disini. Di Psikiatri kami menjalani siklus
ini selama 4 minggu dengan satu kelompok yang berisikan 20 orang. Dari 20 orang
ini ada bermacam-macam karakteristik dan asal muasal yang beragam. Ada yang
dari Malaysia juga lho, ada 3 orang yang dari Malaysia, kaerna FKUB membuka
kelas untuk mahasiswa luar negeri seperti Malaysia.
Di hari pertama kami kumpul
semua, dan kenalan satu sama lain. Terus dibentuklah struktur organisasi
kelompok ini. Dengan Ketua Mas Har dari angkatan 2007 dan wakilnya mas Jefangkatan
2007 (hampir mirip nama sebenarnya).
Hari pertama sudah ada pretest dan pre test diawasi oleh salah satu dokter
supervisor psikiatri yang terkenal “tegas”,”disiplin”,dan “keras” (maknai
sendiri ya..hehee), sebut saja belau dokter W. Dokter W ini adalah dokter
senior di Psikiatri dan merupakan salah satu dari 4 dokter psikiatri yang masih
aktif mengajar mahasiswa sampai sekarang. Beliau berumur sekitar 60an tahun
dengan baju warna cerah dan slealu menggunakan celana kain motif
bunga-bunga/atau warna cerah, plus jilbab kecil yang menutupi kepalanya. Dulu
beliau ini pernah ngajar di kelas waktu saya pre-klinik dan memang kesan “kejam”
itu yang paling terasa sampai sekarang. Dulu beliau hanya ngahar satu hari,
namun sekarang selama 4 minggu kita harus berhadapan dengan beliau..Oh God Why….
Bagitu beliau masuk kelas di hari
pertama, suasa tegang langsung menyelimuti kelas yang tadinya ramai dan santai.
“Saya tidak ingin ada tas di ruangan ini, arena ini adalah ruangan ilmiah. Bawa
masuk hanya barang-barang kebutuhan seorang dokter!!” sontak anak-anak sekelas
langsung keluar dan memasukkan tas di loker yang luar yang ternyata memang
disediakan untuk mahasiswa (kita sebelumnya gak tahu ada loker itu), dan dengan
pikiran yang bingung….”apa ya barang kebutuhan dokter??” “Wes bawa pulpen sama
buku tulis ae rek, kata salah seorang teman”. “ Stetoskop? Tensi? Apa perlu
juga?”. “udah gak usah dehhh kita gak lagi mau periksa pasien kan?” kata teman
yang lain. Khirnya kita sepakat masuk dengan membawa buku dan alat tulis.
Bagitu semua masuk, kertas pretest dibagikan dan kami langsung mengerjakan
pretest level 99 dengan ilmu level 1..eh level 1 aja belum nyampe..huaaaa!!
Yasudahlah kerjakan saja apa adanya daripada dimarahi lagi.
Setelah selesai, dan kertas ujian
dikumpulkan, belia mulai angkat bicara lagi. “kalian semua berdiri!”.Kami
berdiri dengan perasaan was-was apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa ada yang
membuat beliau marah? Apakah tadi ada yang contekan pas mengerjakan pretest?apa
ada yang kentut waktu pretest?waaah berkecamuk deh perasaan waktu itu. “Berapa
persen kalian bisa mengerjakan soal tadi?! Jawab satu-persatu!!” kata beliau
dengan suara yang lantang. “30% dok”. “40%”.”30 %dokter”..dan satu oersatu anak
menjawab dan kesimpulannya rata-rata bisa menjawa 30% saja. “heh, 30% saja?!! Kalian
sudah yakin masuk sini dengan bekal ilmu 30%??!!!! Kamu pikir pasien-pasienku
itu apa hheehh??! Berani kamu pegang pasien saya dengan ilmu yang segitu? Bisa
mati pasienku kalu gitu caranya!. Beliau diam sejenak kemudian lanjut berkata “kalian
ni kok bisa ya jadi sarjana kedokteran?!! Ini gimana lulusnya ya? Ckckkcck..
Dalam hati saya berkata “Ya lulus karena sudah menyelesaikan ujian dok, tapi
soal pretest tadi memang kita gak tahu dan belum tahu harus belajar yang
manaaaa??? Jelas saja kami gak bisaaa”.Tapi itu semua hanya dalam hati, kalau
saya bilang seperti itu ke beliau secara terang-terangan, siap-siap saja
teman-teman besok datang ke rumah saya dan bacain Yasin.ffufufufuuuuuuuu
“Pokoknya kalian harus bisa
pretest ini nilainya 70 keatas, kalau ndak, jangan berani-berani pegang pasien
disini!! Ingat, You are my guest, and I
am Host here..I make rule and you must obey. Understand? Assalamualaikum”
Kata beliau kemudian keluar kelas. Suasana sontak menjadi hening dan kita mulai
merenung. Yaah itulah Siklus coass pertamaku, hari pertama langsung menghadapi
pressing seperti ini..Hari-hari seperti ini akan terus berlanjut hingga 4
minggu. Ya Allah berikan kami kekuataaann dan kelancaraaannn ..
…………………..aamiiinn
0 komentar:
Post a Comment
jangan sungkan-sungkan komentar disini ya, kita sama-sama belajar dan menimba ilmu serta pengalaman