Thursday 12 April 2012

Gemar Membaca, Terampil Menulis


Oleh : muhammad noer,dikutip dari www.mohammadnoer.com

Buku adalah jendela dunia, membaca adalah kuncinya. Anda hanya bisa membuka jendela dunia dengan membukanya, yakni lewat aktivitas membaca. Membaca akan menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman melebihi usia Anda.
Membaca sebuah buku selama beberapa jam yang berisi pengalaman seseorang selama 15 tahun akan membuat Anda mendapatkan pengalaman yang sama dalam waktu yang jauh lebih singkat. Anda tidak perlu menghabiskan 15 tahun lamanya seperti yang telah dijalani sang penulis. Anda seolah-olah bisa berkelana ke sejarah masa lalu dan melihat apa yang terjadi dalam waktu singkat.
Masyarakat Indonesia harus diakui masih sangat kuat dalam tradisi berbicara. Kita lebih senang mengobrol ke sana ke mari daripada membaca dan menulis. Dengan demikian, waktu terus berjalan, tapi tidak banyak pengetahuan baru yang bisa diserap.
Masyarakat yang kuat dalam tradisi membaca akan memiliki kekuatan pula dalam tradisi menulis. Itu mengapa jumlah karya ilmiah, penelitian atau buku yang dihasilkan suatu bangsa berbanding lurus dengan kemajuan budaya baca pada bangsa tersebut. Membaca dan menulis adalah sepasang kekasih yang sulit dipisahkan.


Hubungan Membaca dan Menulis

Jika membaca adalah proses membuka jendela dunia, melihat wawasan yang ada dan menjadikannya sebagai khazanah pribadi, maka menulis adalah proses menyajikan kembali khazanah tersebut kepada masyarakat luas. Anda bisa menggabungkan sebuah khazanah dengan khazanah yang sudah dimiliki sebelumnya.
Sangat sulit bagi seseorang untuk menulis sesuatu yang di luar dirinya. Di luar apa yang pernah dia miliki sebelumnya. Seseorang harus memiliki sesuatu terlebih dahulu sebelum bisa memberikan kepada orang lain. Seseorang harus memiliki wawasan terlebih dahulu sebelum terampil dalam membaginya kepada orang lain.
Dengan demikian membaca mau tidak mau adalah proses yang harus dijalani oleh orang yang berkeinginan untuk bisa menulis. Jika selama ini Anda kesulitan menulis dan selalu berhenti pada kalimat atau paragraf pertama, bisa jadi penyebabnya karena terlalu sedikit stok informasi yang Anda miliki sebelumnya. Anda harus menambah stok tersebut agar proses menulis menjadi lancar.

Manfaat Membaca Bagi Keterampilan Menulis

Begitu besar manfaat membaca untuk mengasah keterampilan menulis seseorang. Berikut saya mencoba menyajikannya buat Anda:
  • Membaca memperluas wawasan
  • Membaca membantu melihat sudut pandang yang berbeda
  • Membaca membantu Anda belajar teknik menulis yang dipakai oleh orang yang lebih berpengalaman
  • Membaca membuat ide Anda melimpah
  • Membaca menjadikan otak dan pikiran Anda aktif
  • Membaca merangsang terbentuknya informasi baru di sistem daya ingat yang siap dipanggil kapan saja
  • Membaca membuat jalan pikiran Anda menjadi lebih lentur
  • Membaca memperkaya kosa kata, pilihan kalimat, dan cara penyajian yang bisa Anda pakai dalam menulis
  • Membaca membuat Anda mampu menganalisa, menghubungkan informasi yang terserak, dan melihat benang merah dari sebuah persoalan
  • Membaca membuat Anda punya bahan yang banyak untuk menuliskannya kembali
Dan masih banyak manfaat lain jika kita berusaha meneruskan daftar tersebut.

Rajin Membaca, Aktif Menulis

Begitu banyak contoh di sekitar kita yang menunjukkan bagaimana orang yang gemar membaca cenderung memiliki keterampilan menulis yang baik.
Buya Hamka adalah orang yang rajin membaca. Beliau juga dikenal sebagai pembaca cepat. Maka tidak heran pula jika beliau bisa menghasilkan banyak karya.
Rhenald Kasali – tokoh pemasaran Indonesia – adalah orang yang aktif membaca. Dengan demikian sangat mudah buat beliau untuk terus menulis tren terbaru dan prediksi tentang peta pemasaran di masa yang akan datang.
Yodhia Antariksa, seorang blogger produktif yang banyak menulis artikel bernas seputar strategi manajemen, mampu berbuat demikian karena punya kebiasaan membaca buku setiap petang.
Dan jika Anda bertanya mengapa saya bisa menulis banyak artikel di blog pengembangan diri ini, jawabannya karena saya suka membaca dan menuliskan kembali apa-apa yang pernah saya baca. Dengan cara ini saya memperluas wawasan sekaligus berbagi pengetahuan.

Membangun Tradisi Membaca dan Menulis

Untuk itu, sudah saatnya membangun kembali tradisi membaca dan menulis. Inilah kontribusi yang bisa Anda berikan untuk menjadikan bangsa ini lebih maju.
Coba hitung waktu yang Anda habiskan untuk menonton televisi, aktif bertukar status dan komentar di Facebook, atau berkicau di Twitter. Ambil separuh dari waktu yang Anda habiskan itu untuk membaca buku-buku berkualitas. Maka dalam tempo 1 bulan saja, Anda sudah menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya.
Lewat kebiasaan membaca, Anda bisa melatih keterampilan menulis. Anda punya kacamata yang mampu melihat berbagai sudut pandang. Anda punya amunisi kata dan kalimat yang siap dituliskan. Anda pun akan punya pikiran yang lebih jernih dan sehat.
Jika banyak pembaca yang bertanya, bagaimana caranya agar saya bisa menulis dengan baik? Maka jawaban sederhana saya adalah rajin-rajinlah membaca. Dengan kebiasaan tersebut, keterampilan menulis Anda akan meningkat dengan sendirinya.
Jadi tunggu apa lagi?
Kunjungi perpustakaan dan toko buku lalu mulailah membaca.
Mari budayakan membaca agar kita terampil dalam menulis dan berkarya buat masyarakat

0 komentar:

Post a Comment

jangan sungkan-sungkan komentar disini ya, kita sama-sama belajar dan menimba ilmu serta pengalaman

 
;