Kanker
payudara adalah kanker pada jaringan payudara dimana sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal, cepat, dan tidak terkendali. Berdasarkan data dari American Cancer
Society, sekitar 1,3 juta wanita terdiagnosis menderita kanker payudara dan
tiap tahunnya di seluruh dunia kurang lebih 465.000 wanita meninggal oleh
karena penyakit ini. Sementara itu, berdasarkan American Cancer Society, secara umum, angka kejadian kanker
payudara meningkat sekitar 30 % dalam kurun waktu 25 tahun di negara-negara
maju. (Ferlay et
al., 2001).
Kanker payudara merupakan penyakit yang menjadi
permasalahan terbesar baik di negara maju maupun negara berkembang. Di dunia,
12% penyebab kematian disebabkan oleh kanker dan kanker merupakan pembunuh
nomor dua setelah penyakit kardiovaskular. Kanker payudara ini merupakan kanker
yang paling banyak diderita wanita Indonesia dibandingkan dengan kanker serviks
(Depkes, 2011).
Metode untuk screening kanker payudara saat ini masih
mengandalkan mamografi, SARARI dan beberapa biomarker. Untuk biomarker yang
digunakan biasanya adalah CEA, CA15-3, BCA2 25, yang tingkat akurasinya masih
kurang optimal, sehingga diperlukan suatu metode screening dan diagnostik
penunjang untuk menegakkan diagnosis kanker payudara.
Sialyl-Lewis
X adalah sebuah karbohidrat tetrasaccharide
antigen yang terikat oleh O-glycan pada permukaan sel yang berfungsi sebagai ligan
dari selektin untuk proses inflamasi. Sialyl-Lewis X (SleX) adalah ligan dari
selectin yang ada di permukaan endothel. (Kajiwara et al,2005). Kita
ketahui bahwa karbohidrat,khususnya glukosa dibutuhkan sebagai bahan untuk sel
kanker dapat bertahan hidup, dan ternyata karbohidrat ini disintesis juga oleh
sel kanker untuk meningkatkan metastasis melalui pembentukan Sialyl-Lewis X.
Dengan
diketahuinya Sialyl-Lewis X sebagai penanda dari metastasis sel kanker, maka Sialyl-Lewis
X adalah salah satu kandidat marker baru untuk kanker payudara.